7:07 PM
Unknown
Jika memasuki musim hujan maka bangunannya akan tergenang, alhasil para
siswa harus libur hingga air surut. Kursi dan meja yang patah dan reyot
memaksa mereka menulis di lantai yang hanya kerikil beralas tanah.
Antar kelas hanya dibatasi sebuah triplek tipis, penyanggah dinding
sejak lama sudah lapuk, membuat bangunan ini jadi doyong ke satu sisi.
Satu-satunya yang memisahkan siswa-siswa ini dengan elemen alam dari
luar hanyalah atap seng yang ribut saat hujan dan panas saat kering.
Jika melihat kondisi SMA Katolik Santa Maria Ratu Rosari di Desa Mota Ulun, Belu, NTT rasanya sulit menyangkan bahwa sekolah sangat sederhana ini memiliki tingkat pretasi nasional yang luar biasa!
Sekolah ini sejak 2009 hingga 2011 memiliki tingkat kelulusan UN 100 persen.
Kepala Sekolah SMA ini, Thomas Bere, mengatakan bahwa sekolahnya telah beberapa kali didatangi pejabat NTT dan perwakilan DPRD, namun tidak ada tindakan nyata yang dilakukan untuk membantu sekolah ini. Hingga saat ini Bere mengaku kesulitan mendapat buku-buku pelajaran yang penting untuk Ujian Nasional. Menurut Bere hingga tahun 2010 sekolahnya masih menerima bantuan buku ajar dari pemerintah, tapi pada tahun 2011 dan 2012 bantuan itu berhenti begitu saja.
Diluar segala kekurangan yang luar biasa dari segi sarana dan prasarana, siswa sekolah ini menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Lantai yang kasar, kelas yang panas atau banjir yang datang tidak pernah menyurutkan semangat mereka untuk mengukir masa muda penuh prestasi.
Siswa SMA Katolik Santa Maria Ratu Rosari membuktikan bahwa yang dibtuhkan hanya tekad dan kemauan. Miliki keduanya dan tidak ada yang tidak mungkin diraih, siapa pun dan dimana pun mereka berada.
Jika melihat kondisi SMA Katolik Santa Maria Ratu Rosari di Desa Mota Ulun, Belu, NTT rasanya sulit menyangkan bahwa sekolah sangat sederhana ini memiliki tingkat pretasi nasional yang luar biasa!
Sekolah ini sejak 2009 hingga 2011 memiliki tingkat kelulusan UN 100 persen.
Kepala Sekolah SMA ini, Thomas Bere, mengatakan bahwa sekolahnya telah beberapa kali didatangi pejabat NTT dan perwakilan DPRD, namun tidak ada tindakan nyata yang dilakukan untuk membantu sekolah ini. Hingga saat ini Bere mengaku kesulitan mendapat buku-buku pelajaran yang penting untuk Ujian Nasional. Menurut Bere hingga tahun 2010 sekolahnya masih menerima bantuan buku ajar dari pemerintah, tapi pada tahun 2011 dan 2012 bantuan itu berhenti begitu saja.
Diluar segala kekurangan yang luar biasa dari segi sarana dan prasarana, siswa sekolah ini menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Lantai yang kasar, kelas yang panas atau banjir yang datang tidak pernah menyurutkan semangat mereka untuk mengukir masa muda penuh prestasi.
Siswa SMA Katolik Santa Maria Ratu Rosari membuktikan bahwa yang dibtuhkan hanya tekad dan kemauan. Miliki keduanya dan tidak ada yang tidak mungkin diraih, siapa pun dan dimana pun mereka berada.
0 Comments
