Widget edited by super-bee

Saturday, July 21, 2012

Facebook Dikalahkan Google Plus




13427657321345326711
Mark, situs kesayangan anda, Facebook, sudah dikalahkan oleh Google Plus, sumber: http://blogs.telegraph.co.ukasci
Apa faktor yang membuat anda masih berada di Facebook? Jika anda bertanya kepada saya, saya berada di Facebook (dengan nama anonim) untuk kepentingan kuis. Itupun saya lakukan jika terpaksa. Sebagian besar waktu saya dalam bermedia sosial berada di Google Plus dan Twitter.
Apa yang membuat saya dan banyak pengguna lainnya lebih memilih berada di Google Plus dan Twitter? Salah satu faktor adalah tingkat kepuasan berinteraksi di Google Plus dan Twitter lebih tinggi dibandingkan dengan di Facebook. Benarkah?
Sebuah survei berkala yang dilakukan oleh  American Customer Satisfaction Index menempatkan situs media sosial Google, Google Plus sebagai media sosial dengan tingkat kepuasan tertinggi. Google Plus yang baru berusia satu tahun tersebut kini telah memiliki 250 juta registered user dan jumlah penggunannya setiap bulan meningkat. Demikian juga traffic-nya meningkat sangat cepat.
Dalam skala sempurna 100, Google Plus memperoleh nilai 78 mengalahkan Wikipedia, YouTube, Pinterest, Twitter, Linkedln dan Facebook. Cukup mengejutkan sebagai pendatang baru di media sosial, Google Plus berhasil mengalahkan banyak media sosial lainnya yang lebih dulu eksis seperti Facebook dan Twitter.
Bagi Facebook sendiri, posisinya di dalam survei tersebut jauh turun, yaitu dari posisi pertama ke posisi terakhir dalam hal kepuasan pengguna media sosial. Facebook juga dikalahkan oleh Pinterest yang baru beberapa waktu mengemuka di media sosial. Perhatikan grafik berikut ini.
13427659391036300920
Kepuasan pengguna Facebook berada durutan paling bawah, sumber: http://marketingland.com
American Customer Satisfaction Index (ASCI) yang bekerja sama dengan Forsee (sebuah perusahaan analis) melaporkan bahwa Facebook suffers the largest decline in customer satisfaction. Tentunya timbul pertanyaan, apa sebab menurunnya kepuasan pengguna Facebook di Amerika Serikat?
Pertama, peluncuran Timeline sebagai fitur baru bagi pengguna Facebook yang banyak mendapat kritikan pengguna. Beberapa waktu yang lalu ditemukan fakta  dari 10 pengguna Facebook hanya satu pengguna yang mau menggunakan fitur Timeline tersebut. Pengguna merasa bahwa seringnya perubahan yang dilakukan oleh Facebook membuat mereka kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa selain hanya menyerah dengan keinginan Facebook tersebut. Dalam survei oleh ASCI ditemukan bahwa porsi terbesar dari komplain pengguna Facebook adalah menyangkut Timeline.
Kedua, iklan. Sudah jamak diketahui bahwa Facebook memanfaatkan penggunanya agar bisa memperoleh pendapatan dari iklan. Survei ASCI menemukan 19% pengguna merasakan bahwa iklan mengurangi kepuasan mereka dalam ber-facebook-an. Iklan juga merupakan fitur yang paling kurang disukai di Facebook.
Ketiga, masalah privasi. Privasi merupakan hal yang sangat langka di Facebook. Sebaik apapun anda mengatur privasi di Facebook anda tetaplah terlihat oleh pengguna lain. Karena pada dasarnya, Mark Zuckerberg memang menginginkan interaksi tanpa batas di Facebook. Konsep pertemanan di Facebook membuka ruang bagi terlihatnya data-data sensitif pengguna. Survei ASCI menemukan bahwa hampir 50%  memberikan rating poor bagi privasi di Facebook.
Tiga poin tersebut di atas menjadi poin negatif Facebook yang membuatnya turun jauh dalam indek kepuasan pengguna media sosial di Amerika Serikat.
Bagaimana dengan Google Plus? Apa yang membuat situs media sosial Google yang baru setahun ini mampu merebut hati pengguna media sosial di Amerika Serikat?
Pertama, komitmen besar Google Plus dalam hal privasi. Pengguna media sosial merasakan bahwa Google Plus benar-benar memperhatikan privasi mereka. Bila dibandingkan dengan pengguna Facebook, hanya 18% yang merasakan komitmen Facebook terhadap privasi excellent, sedangkan pengguna Google Plus sebesar 42% merasakan komitmen Google Plus excellent.
Kedua, tidak ada iklan. Sejauh ini Google Plus tidak ada iklan. Artinya situs ini benar-benar tidak mengijinkan pengiklan untuk meletakkan iklan mereka di situs Google Plus. Hal ini tentu berbeda jauh dengan Facebook yang terus mengundang pengiklan untuk mau beriklan di Facebook dengan berbagai cara. Google memang tidak menempatkan iklan di Google Plus karena mereka melalui search engine dan program adwords dan adsense sudah melakukannya. Pengalaman berinteraksi pengguna Google Plus lebih baik karena tidak perlu diinterupsi oleh iklan yang lalu lalang.
Ketiga, pengalaman mobile. Bila anda pengguna Android dan iPhone, serta iPad anda akan memberikan pujian kepada Google Plus. Google Plus di Android, iPhone dan iPad memperoleh banyak pujian karena aplikasinya sangat bagus.  Berbeda dengan Facebook yang kini masih tengah berusaha membuat aplikasi yang superior untuk mobile, Google Plus sudah terintegrasi dengan baik dalam berbagai perangkat terutama smartphone.
Meskipun demikian, secara keseluruhan tingkat kepuasan pengguna media sosial menurun. ASCI dalam laporannya mengatakan dari 700.000 wawancara dengan pengguna media sosial, nilai kepuasan turn ke angka 69 secara keseluruhan.
SumberAmerican Customer Satisfaction Index

Thursday, July 19, 2012

Memahami Mode Pada Kamera Digital


Memiliki pemahaman yang bagus mengenai beberapa mode pengoperasian kamera digital amat membantu kita untuk secara efektif mengontrol eksposur. Artikel ini akan berusaha menjelaskan beberapa mode pengoperasian yang lazim ada di kamera anda baik DSLR, kamera pocket yang canggih maupun Super-zoom; aperture priority, shutter speed priority, program mode dan manual mode.
mode kamera

Apa Itu Mode Pengoperasian Kamera?

Mode pada kamera digital memungkinkan kita mengontrol parameter eksposur, khususnya shutter speed, aperture dan ISO yang merupakan parameter dasar fotografi. Beberapa mode secara otomatis menentukan besaran tersebut, namun mode yang lain memungkinkan kita mengontrolnya secara manual sesuai selera kita.Dahulu saat belum ada mode kamera, fotografer harus menentukan sendiri semua parameter shutter speed, aperture dan memilih jenis film yang akan digunakan. Untuk menghitung intensitas dan jumlah cahaya, mereka harus menggunakan alat metering terpisah yang mengukur cahaya lalu menentukaan informasi eksposure, yang kemudian digunakan untuk setting kamera.
Sejak diperkenalkannya kamera SLR yang mampu mengukur cahaya yang masuk melalui lensa, alat metering mulai ditinggalkan. Sejak itu pula mode otomatis juga mulai diperkenalkan oleh pabrik kamera, dimana kamera akan mengukur cahaya yang masuk melalui lensa dan sekaligus menghitung nilai eksposure yang pas. Mode yang saat ini ada (dihampir semua kamera digital kelas semi pro sampai pro) berusaha menjembatani antara pengoperasian semi otomatis dan full manual ala fotografer tempo dulu.

Jenis-Jenis Mode Kamera

Ada empat jenis utama mode kamera:
  1. Program Mode
  2. Shutter Priority (Tv atau S)
  3. Aperture Priority (Av atau A)
  4. Manual (M)

1. Program Mode

Dalam program mode, kamera secara otomatis akan menentukan Aperture dan Shutter Speed untuk kita berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Jika anda menemukan momen yang penting dan tidak ingin berpikir apa-apa langsung jepret, gunakan mode ini.
Kamera akan berusaha menyeimbangkan antara shutter dan aperture, jika kita mengarahkan lensa ke area yang terang, angka aperture secara otomatis membesar sementara shutter speed dipertahankan di angka yang lumayan cepat. Arahkan kamera ke area gelap dan angka aperture akan mengecil untuk mempertahakan shutter supaya tidak terlalu blur.
Ada cara untuk mengubah pengukuran otomatis kamera, dengan memutar kontrol dial di kamera. Jika kita putar dial ke kiri maka kamera akan “dipaksa” memperlambat shutter speed dan menambah aperture. Jika memuter dial ke kanan, kamera akan “dipaksa” mempercepat shutter speed dan memperkecil aperture.

2. Shutter-Priority Mode

Di mode shutter priortiy, kita secara manual mengatur nilai shutter speed dan kamera secara otomatis memilih nilai aperture untuk kita bserdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Mode ini bisa kita pakai saat ingin membekukan gerakan atau kalau kita sengaja ingin menciptakan foto blur. Jika ada terlalu banyak cahaya, maka angka aperture akan membesar (bukaan mengecil) sehingga jumlah cahaya yang masuk lensa akan berkurang. Jika terlalu sedikit cahaya masuk lensa makan angka aperture akan mengecil (bukaan membesar) supaya cahaya makin banyak masuk lensa.
Jadi di mode shutter priority, nilai shutter speed akan konstan tidak berubah sesuai (sesuai setting kita), sementara nilai aperture akan bervariasi tergantung jumlah cahaya.

3. Aperture-Priority Mode

Di mode aperture priority, kita set besaran aperture secara manual dan kamera akan menentukan besar shutter speed sesuai jumlah cahaya yang masuk lensa. Dengan menggunakan mode aperture priority, kita memiliki kontrol penuh atas depth of field (bidang tajam), karena kita bisa menurunkan atau menaikkan bukaan lensa dan membiarkan kamera yang menghitung shutter speed
Menggunakan mode aperture priority adalah cara aman dalam mengoperasikan kamera karena resiko foto menjadi under-exposed (gelap) atau over-exposed (terlalu terang) lumayan kecil. Kenapa? karena nilai shutter kamera range-nya lumayan lebar, dari 30 detik sampai 1/4000 detik (atau 1/8000 detik dikamera canggih), yang mana sangat mencukupi untuk berbagai kondisi cahaya.

4. Manual Mode

Seperti namanya, kita mengontrol nilai aperture dan shutter speed kamera secara manual sepenuhnya. Anda harus memilih nilai aperture sekaligus shutter speed. Mode ini bisa dipakai saat memotret obyek foto yang kondisi pencahayaan-nya membuat kamera “bingung”. Contohnya adalah saat kita memotret teman di pantai yang sangat terang, kamera mungkin akan salah menilai exposure sehingga wajah teman jadi hitam supaya pasir dipantai tidak over-exposed. Dalam kasus seperti ini, kita bisa mengganti mode menjadi manual dan melakukan metering dengan mengukur exposure di wajah teman lalu menentukan aperture serta shutter speed secara manual berdasarkan hasil metering tadi.
Mode manual juga berguna saat misalnya kita memotret panorama (cara memotret panorama?, supaya terjadi konsistensi. Foto panorama dihasilkan dari beberapa foto yang dijahit, dan nilai aperture maupun shutter speed sebaiknya selalu konsisten sehingga hasil akhir foto panorama akan konsisten tidak belang-belang ada yang gelap dan ada yang terang.

Cara Mengubah Mode Kamera?

Tombol pengubah mode kamera biasanya terlihat cukup mencolok,, sebuah tombol putar yang ditampilannya tertulis: P – S – A – M (DSLR Nikon) atau : P – Tv – Av – M (DSLR Canon), ini beberapa contohnya:
Nikon D5000:
nikon dial mode
Di Canon 50D:
canon dial mode
Di beberapa kamera kelas professional, tombol dial mode tidak ditunjukkan secara mencolok, di Nikon D300S misalnya, hanya ada tombol kecil disebelah kanan atas bertulis MODE.

Bagaimana Dengan ISO?

Dikebanyakan kamera DSLR, ISO tidak berubah secara otomatis kalau kita mengganti mode-mode diatas, jadi kita harus menentukan ISO secara manual. Jika anda tidak ingin menggunakan setting ISO secara manual, gunakan fitur “Auto ISO” dikamera, lalu set ISO maksimum di “800-1600″, jika anda merasa terlalu banyak noise, ganti maksimum ISO di angka yang lebih kecil.

Bagaimana Dengan Mode Kamera Lainnya?

Beberapa camera entry-level dan semi-pro juga memiliki mode yang lain, misalnya “portrait”, “landscape”, “macro”, “sport” dan lain-lain, tergantung jenis kameranya.

5 Settingan Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret

Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
  • Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 100 saja cukup
  • Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon
Kesalahan mendasar seperti ini membuat kita harus bersusah payah melakukan koreksi pada foto, kalau satu dua sih tidak masalah, kalau ratusan foto?. Okelah, mungkin dengan bantuan software kita bisa melakukan koreksi dengan relatif cepat, tapi bukankah lebih enak kalau kesalahan seperti ini bisa dihindari sejak awal.
Ada 5 hal mendasar yang harus selalu kita periksa sebelum jari kita memencet tombol shutter pertama kali. Silahkan:

1. Periksa Settingan White Balance Anda

Settingan White Balance
Gunakan settingan white balance yang sesuai dengan kondisi, atau kalau anda percaya dengan kamera, set white balance di posisi auto.

2. Hidupkan Highlight Warning Kamera

Highlight Warning
Tips ini ampuh untuk menghindari foto yang overexposure. Highlight warning adalah penanda yang muncul di layar LCD kamera saat ada bagian foto yang terbakar alias overexposed.

3. Periksa Setting ISO

Settingan ISO
Settingan ISO menentukan seberapa peka sensor kamera kita terhadap cahaya, makin tinggi angkanya semakin peka. Kalau tadi malam anda memotret pesta ulang tahun teman anda di restoran, pastinya ISO yang digunakan akan berbeda dengan setting ISO saat akan digunakan untuk memotret acara gerak jalan dikantor.

4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto

Ukuran foto
Memotret ribuan foto sekaligus, seperti misalnya saat anda hunting di kebun binatang, tentunya membutuhkan pengaturan ukuran foto yang berbeda dibandingkan memotret keluarga di studio misalnya, apalagi jika kartu memori yang anda miliki kapasitasnya berbeda.
Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.

5. Periksa Settingan Mode Ekspposur Kamera

Setting mode eksposure
Dalam kamera SLR atau pocket, biasanya tersedia beberapa pilihan untuk mode eksposur yang anda pilih: Manual-Aperture Priority-Shutter Priority-Mode Program-dan beberapa preset bawaan kamera. Pastikan anda sudah mengetahui mode mana yang akan anda pilih.

Lakukan 5 persiapan diatas, maka acara hunting, sesi memotret maupun iseng-iseng memotret acara di RT anda akan lebih lancar dan anda juga akan terlihat lebih profesional.

Wednesday, July 18, 2012

yang perlu diketahui dari layar LCD kamera digital



Layar LDC alias LCD screen dibagian belakang kamera digital baik DSLR, mirrorless maupun kamera saku makin hari makin penting. Penting sebab kita banyak berinteraksi dengannya saat memotret. Bahkan untuk kamera mirrorless ataupun kamera saku, layar LCD memiliki peran vital karena beberapa dari mereka kebanyakan tidak dibekali dengan viewfinder optik.
Touchscreen lcd
Mengingat pentingnya peran layar LCD dikamera, berikut beberapa fitur terpenting yang dimiliki LCD screen yang sebaiknya anda ketahui terutama saat anda ingin membeli sebuah kamera:


Seberapa Besar Ukuran LCD Screen-nya?

Penting bahwa layar LCD memiliki ukuran yang tidak kecil-kecil amat, saat ini rentang ukuran layar LCD yang optimal adalah sekitar 2 – 3.5 inchi (terukur diagonal).

Seberapa Terang dan Seberapa Jelas Saat Kita Melihatnya disiang hari?

Semakin terang LCD semakin bagus karena memudahkan kita melihatnya dibawah terik sinar matahari. Layar LCD dengan jenis transfelctive menggunakan kombinasi backlit dan pantulan cahaya ambient untuk memunculkan gambar yang sangat jelas meskipun diterik siang hari. Jika anda banyak memotret outdoor fitur ini sangat penting.

Berapa Refresh Rate-nya?

Refresh rate adalah ukuran seberapa sering gambar diupdate di layar LCD. Layar LCD yang memiliki refresh rate lebih rendah mengakibatkan gambar tampak terputus-putus saat kita menggerakkan kamera.

Bagimana Kinerjanya Di Kondisi Remang-Remang?

Jika anda suka memotret dimalam hari (night shot), maka anda membutuhkan kamera digital yang memiliki viewfinder optik karena ada kemungkinan layar LCD akan tampak sangat gelap dimalam hari. Namun beberapa kamera juga memiliki fitur khusus yang membuat gambar di layar LCD tampak lebih terang meskipun obyek foto gelap. Fitur khusus inilah yang akan sangat membantu saat pemotretan malam hari.

Seberapa luas cakupan LCD?

Kebanyakan LCD viewfinder memiliki luas cakupan 95% – 98% dari keseluruhan obyek yang akan menjadi foto. Cakupan yang lebih kecil dari ini sebaiknya anda hindari.

Antireflective Coating

Fitur ini membuat kita lebih mudah melihat LCD diterik matahari, karena sifatnya yang menghilangkan pantulan sinar matahari ke mata kita.

Brightness Control

Fitur ini mmemungkinkan kita mengatur kecerahan layar LCD. Meskikpun layar LCD yang terlalu cerah menambah konsumsi batere, namun saat siang hari bisa sangat membantu visibility.

Swiveling dan Tilting

Kamera yang membuat layar LCD dengan fitur swiveling dan tilting membuat kita bisa memotret dari sudut yang susah sekalipun. Kalau hal ini penting bagi gaya memotret anda, tentu merupakan nilai tambah tersendiri.

Touchscreen atau Layar Sentuh

Kamera modern menyediakan fitur touchscreen sebagai alat interaksi kita dengan layar LCD. Fitur ini sangat membantu kita melakukan focusing dengan cepat ataupun mengatur menu kamera secara lebih mudah.

20 Tips Foto Portrait


foto portrait
Foto portrait, foto potret atau foto wajah seringkali adalah foto yang paling sering kita hasilkan. Kalau anda memiliki keluarga, saya yakin merekalah obyek foto yang paling sering ada dan mudah tersedia. Begitu juga kalau anda memiliki pacar, sahabat dll. Dalam artikel ini akan kita bahas 20 tips singkat foto portrait.Silahkan:

1. Fotolah mereka di tempat yang membuat mereka nyaman.

Pernah mencoba memotret kakek anda di studio foto? canggung bukan. Sekali waktu cobalah foto mereka di lingkungan kerja mereka, misal di rumah saat membaca koran, dikantor saat bekerja. Foto portrait anak-anak adalah contoh termudah: saat mereka sedang bermain dengan mainan favoritnya, saat mata mereka terlihat ceria, potretlah.

2. Fotolah Anak-anak dari ketinggian yang sama dengan mata mereka.

Jongkoklah dan buat lensa sejajar dengan mata mereka, baru ambil foto mereka.

3. Maksimalkan pencahayaan dari jendela.

Tidak masalah jika kita tidak memiliki flash eksternal atau lighting yang canggih, jutsru kita bisa memaksimalkan pencahayaan alami, gunakan cahaya yang melewati jendela anda. Posisikan obyek foto disamping jendela sehingga cahaya dari jendela menerpa wajah darri arah samping, bukan tegak lurus ke wajah.

4. Hindari penggunaan on-camera flash.

On camera flash adalah flash bawaan yang menempel dikamera anda. Karena cahaya yang keluar dari flash ini arahnya tegak lurus dengan wajah maka pencahayaan akan bersifat keras dan datar yang bukannya memperindah wajah obyek foto justru membuatnya terlihat keras.

5. Overexpose foto dengan sengaja.

Dengan sengaja menaikkan eksposure kamera untuk memotret wajah membuat wajah terlihat lebih putih, bersih dan terkesan modern. Kalau anda amati foto-foto wajah di majalah cenderung memakai teknik ini. Teknik overexpose sengaha ini juga sering disebut high key.

6. Ajak bicara obyek foto.

Dengan mengajak bicara si obyek foto , kita memecahkan ketegangan dan membuat wajah mereka lemas, syukur-syukur bisa membuat mereka tersenyum lepas. Anda bisa menanyakan hal-hal standar meskipun garing, misal :”Dulu saat masih kecil aku suka mencuri buah di halaman rumahmu loh?” atau “Aku lihat nilai UN kamu 9 semua, gimana caranya?”. (Garing banget ya? saya tahu saya memang garing)

7. Kalau obyek fotonya benar-benar pemalu, kasih pasangannya.

Seringkali kita bertemu obyek foto yang benar-benar tidak tahu pencitraan, begitu lensa mengarah ke wajah mendadak mereka mati gaya. Kasih mereka teman, bisa sahabatnya, pacarnya, istrinya atau anaknya.

8. Ketahui tujuan pemotretan.

Pastikan kita tahu buat apa foto itu nantinya. Jika digunakan untuk membuat foto profil facebook, gunakan orientasi vertikal. Jika anda memotret untuk undangan pernikahan usahakan dalam orientasi landscape (horisontal) sesuai orientasi undangannya.

9. Memotret di siang bolong tidak masalah asal anda tahu triknya.

Untuk memotret di siang bolong, posisikan obyek foto membelakangi matahari, lalu gunakan mode spot metering (baca tentang metering). Ambil pengukuran di area mata atau hidung lalu potret. Background akan overexposed, tapi wajah akan bagus.

10. Buat komposisi lalu fokus dan bukan sebaliknya

Aturlah komposisi foto, kalau anda sudah mantap barulah ambil fokus di area mata lalu baru foto.

11. Kasih si model mainan.

Menjadi obyek foto alias model itu bukan pekerjaan gampang, kalau kita memotret ukurannya jelas: eksposur-komposisi-cahaya dll, kalau model tidak ada yang terukur pasti. Hanya ada mereka versus si fotografer + lensa moncong besar. Untuk membantu mereka rileks, bawalah beberapa prop (dari property), misal: bunga, topi, permen karet, mainanan anak, kursi, buku dll. Dengan begitu mereka bisa bermain-main dengan prop tadi dan menjadi rileks.

12. Saat memotret kelompok, arahkan fokus di orang yang terdekat dengan kamera.

Anda akan menyesalinya jika tidak, arahkan fokus di muka orang yang terdekat dengan kamera. Kalau andamengarahkan fokus di tempat lain, biasanya wajah orang terdekat akan sedikit tidak fokus jika kita menggunakan aperture besar.

13. Periksa ketajaman foto dengan mengecek bulu mata.

Agak susah mengecek tajam tidaknya foto dari LCD kamera, tapi tetap bisa dikerjakan. Zoom foto semaksimal mungkin lalu scroll ke arah bulum mata atau alis. Kalau anda bisa melihat masing-masing bulu mata terlihat tajam berarti foto anda akan super tajam, kalau tidak, jangan malas… ulangi.

14. Kalau anda hobi foto portrait, beli vertical grip.

Selain memberi ekstra batere, vertical grip juga sangat memudahkan kita dalam mengkomposisi foto dengan orientasi vertikal. Selain itu tangan menjadi lebih lincah saat beroperasi dalam orientasi vertikal.

15. Untuk foto candid, gunakan lensa tele.

Untuk membuat foto candid yang baik, anda harus “menghilang” dari lokasi. Artinya orang tersebut tidak akan begitu sadar akan keberadaan anda mengincar wajahnya. Dalam sebuah acara: wedding, pesta atau kumpul-kumpul, keluarkan lensa tele anda dan “menghilanglah” dari lokasi. Anda bisa memotret orang tersebut dari kejauhan tanpa dia menyadarinya sehingga ekspresinya benar-benar lepas dan spontan.

16. Untuk foto portrait jalanan (street), gunakan lensa kecil dan kamera kecil.

Berkeliaran dijalan atau pasar dengan lensa monster dan kamera kelas kakap akan membuat nervous orang-orang, maka gunakan lensa dan kamera yang tidak terlalu mencolok.

17. Beromunikasilah secara jelas.

Kemampuan berkomunikasi secara jelas adalah syarat penting untuk fotografer portrait. Interaksi yang baik dengan model akan membantu kita menghasilkan foto yang bagus, begitu pula saat mendiskusikan konsep pemotretan, menentukan lokasi, jenis pakaian dll.

18. Manfaatkan reflektor cahaya alami.

Saat memotret di pantai dengan pasir putih, pasir putih adalah reflektor alami yang bagus. Saat memotret di kota, kita bisa memanfaatkan mobil warna silver atau tembok. Saat memotret di danau, air adalah pemantul cahaya alami. Jangan menyerah jika anda lupa membawa atau memang tidak punya reflektor.

19. Tunggu saat mendung.

Saat mendung adalah saat yang bersahabat bagi fotografer portrait. Mendung membuat cahaya matahari menjadi rata dan lembut karena mendung menjadi reflektor raksasa di atas sana.

20. Saat memotret anak-anak yang bermain, gunakan continous mode.

Memotret anak-anak yang sedang main bola, berlarian atau bermain lompat tali membutuhkan kecepatan. Gunakan shutter priority, set shutter yang cepat. Lalu ubah mode ke continous mode.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes